Archive for the ‘Uncategorized’ Category

December 18, 2007

Ini ada artikel bagus dari
http://wss-id.org/blogs/fajar
Membahas tentang produk server terbaru dari Microsoft, yaitu server 2008

Penggunaan Skenario


Sebelum kita melompat ke masalah teknis, mari kita stop terlebih dahulu dan
mamebuat bisnis case untuk mendeploy Microsoft Windows Server 2008 di dalam
organisasi anda. Tentu saja disana terdapat elemen marketing untuk melakukan
ini, dan sebagai pengajar anda harus benar – benar memahaminya. Bagaimanapun
juga kenyataan untuk menjadi seorang IT Pro yang bermaksud mempersiapkan
RFPs untuk pemimpin anda, mempresentasikan silde decks ROI dari rencana
produk dan implementasi, dan mencoba berkerja dengan dana yang terbatas yang
dapat membuat orang lain mengerti seberapa pentingnya teknologi yang
diimplementasikan dan seberapa dibutuhkannya teknologi tersebut.
Jadi mari kita melihat sekilas bagaimana Windows Server 2008 dapat membawa
keuntungan bagi perusahaan anda. Saya beranggapan bahwa anda sudah tahu
beberapa tentang hal dasar mengenai fitur baru dan platform yang dipakai, tetapi
anda juga harus membaca Bab ini sekali lagi seusai anda membaca habis buku ini.
Ini akan memberikan anda ide yang baik dan mengerti kemampuan dari Windows
Server 2008.


Penyediaan Identitas dan Akses Infrastruktur
Di dalam pusat semua perushaan menengah atau perusahaan besar akan ada
sebuah badan yang mengontrol siapa saja yang dibolehkan untuk mengakses
sumber informasi perusahaan anda, bagaimana anda menguji identitas seseorang, hal apa yang boleh mereka lakukan, bagaimana anda mengontrol, dan bagaimana
anda menjaga records untuk auditing dan untuk peningkatan efisiensi.
Ada sesuatu yang melingkupi semua hal tersebut yaitu Identity and Access
Management, atau IDA. Sebuah oraganisasi membutuhkan IDA yang menyediakan
service untuk memanage informasi tentang pengguna dan computer, membuat
sumber informasi berguna dan mengontrol pengakses hal tersebut,
menyederhanakan akses menggunakan single sign-on, memastikan informasi
bisnis yang sensitive sudah cukup terlindungi, dan menjaga sumber informasi anda
selama anda berkomunikasi dan bertukar informasi dengan pelanggan dan partner
bisnis.
Mengapa Windows Server 2008 adalah platform yang ideal untuk membangun
IDA, karena fungsi dasar dari Active Directory sudah ditemukan di seri Windows
server sebelumnya dan mengandung fitur baru dan peninggkatan Active directory
di Windows Server 2008. Sebagai contoh sekarang anda dapat menggunakan
Active Directory Domain Services (AD DS) untuk memaintain detail record apa
saja yang berubah ke dalam objek direktori yang records keduanya mempunyai
nilai baru dari atribut yang telah berubah dari nilai awalnya. Anda dapat
menggunakan supports baru untuk Online Certificate Status Protocol in Active
Directory Certificate Services (AD CS) untuk mempersingkat proses memanage dan
mendistribusikan status informasi di dalam perusahaan anda. Anda dapat
menggunakan beberapa peningkatan performa di Active Directory Rights
Management Services (AD RMS) bersamaan dengan aplikasi RMS-enabled untuk
menolong anda menjaga informasi digital perusahaan anda dari penggunaan yang
tidak diinginkan, ini lebih mudah dilakukan dibandingkan menggunakan RMS di seri
Windows Server sebelumnya. Dan anda dapat menggunakan role Active Directory
Federation Services (AD FS) yang terintegrasi untuk mendukung Web Services
protocol yang berguna untuk menjaga keamanan pertukaran informasi dengan
partner bisnis dan menyediakan single sign-on (SSO) authentication untuk
pengguna dan aplikasi yang selalu berjalan pada online session.
Memastikan Keamanan dan Peraturan yang berlaku
Apakah pengguna dan komputer terkoneksi ke jaringan anda memenuhi
kebutuhan Policy keamanan perusahaan anda ? apakah ada cara untuk
menjalankan hal tersebut ? ya ada. Di dalam penambahannya di standar policy
enforcement mechanisms seperti Group Policy dan Active Directory
authentication, Windows Server 2008 juga memasukan Network Access Protection
(NAP) platform yang baru. NAP menyediakan platform yang membantu
memastikan bahwa computer client yang mencoba connect ke network anda akan
menyocokan dan mendefinisikan system health yang dibutuhkan di dalam security
policy anda. Sebagai contoh, NAP dapat memastikan bahwa computer tersambung
ke network anda untuk mengkases sumber seperti security update yang penting,
software antivirus, file signature, settingan firewall , dan lainnya. Dan jika NAP
memutuskan bahwa computer client tidak sesuai dengan system health yang
dibutuhkan maka kompter client tersebut akan di quarantine dan diisolasi dari
jaringannya, sampai ada yang membolehkan atau anda tidak dapat mengakses
keseluruhan jaringan. Dengan menggunakan kekuatan NAP, anda dapat
menjalankan kebutuhan dengan health requirement jaringan anda dan
mengurangi resiko konfigurasi computer client yang tidak dibutuhkan yang dapat
mendatangkan worms dan malware lainnya
Jika anda benar – benar ingin mengintegrasikan security di server anda, cobalah
deploy dengan memilih Windows Server Core installation di Windows Server 2008.
Windows Server Core installation mempunyai peluang lebih kecil untuk diserang
karena semua komponen yang tidak penting dihilangkan.
Mempermudah Pembangunan yang Sulit
Apakah anda pengguna third-party, maka Windows Automated Installation Kit
(Windows AIK) adalah pilihan yang tepat, Windows AIK di deploy diatas platform
Windows Vista dan komponen baru dari Vista, modular architecture dan windows
image (.wim) file based installation format. Windos Vista dan Windows AIK
mengubah segalanya, dan sekarang Microsoft datang dengan kekuatan penuh di
deployment tools arena. Dan dengan diluncurkannya Microsoft Solution
Accelerator untuk Business Desktop Deployment (BDD) 2007 sekarang pelanggan
mendapatkan best-practice set guidance dan tools dari Microsoft yang dapat
mereka gunakan dengan mudah untuk mendeploy Windows Vista dan Office 2007
system.
Jadi mendeploy Windows clients sangatlah mudah sekarang, namun bagaimana
mendeploy windows server ? Windows Server 2008 mempunyai banyak
improvements dengan Windows Deployment services yang baru, update dan
design ulang dari Remote Installation Services (RIS) yang ditemukan di windows
server 2003 dan windows server 2000. Windows Deployment Services
memungkinkan enterprise mendeploy windows operating system dengan sangat
cepat menggunakan network-based installation, semua prosesnya tidak
membutuhkan anda di depan computer secara fisik atau menginstall dari media
DVD.
Dan Jika anda ingin mendeploy windows server 2008 menggunakan panduan dan
tools maka anda dapat menggunakan tools yang baru yang disebut Solution
Accelerator for Windows Server Deployment dan akan mengandung Windows AIK,
imageX, Windows Deployment Services, dan berbagai developer tool lainnya yang
support point-and-click, drag-and-drop, sama dengan BDD 2007.

Installing and configure ISA Server 2004 – Part 1

November 27, 2007

Semalam saya mao buka2 buku ISA Server 2004, eh malah baca Installation VPN Server on 2000 Server.. J ada ada aja ya..

Sesuai janji saya di postingan kemarin, hari ini saya akan membahas mengenai ISA Server 2004. Siap2 ya….

Anda boleh mengambil sebagian atau seluruhnya dari postingan ini TANPA harus menyantumkan nama saya atau url website ini. Knowledge is free J OK, ayo kita mulai….

Anda pernah mendengar Microsoft Proxy Server? Nah ISA server itu mirip2 lah, tetapi dengan fasilitas tambahan yaitu firewall.. Betul ga ya… ( betulin ya kalo salah ) J

Disini saya akan coba dengan 3 buah komputer, 1 sebagai Domain Contrroller, 1 ISA Server dan sisanya jadi  client. Untuk spesifikasi hardware minimun adalah sebagai berikut.

spec.jpg

 Lalu untuk client saya install Win Xp SP2 dengan IP 192.168.3.120/24, IP Gateway 192.168.3.100/24, computer name client.

Untuk DC ( Domain Controlleer ) saya install Win Server 2003 SP1 dengan IP 192.168.3.110/24, IP Gateway 192.168.3.100/24, computer name DC.

Untuk ISA Server saya install Win 2003 Server SP1 dengan IP 192.168.3.100/24, IP Gateway kosongkan, computer name ISA. Karena Isa server ini saya pasang 2 LAN cards, maka IP untuk card satunya saya configure nanti sambil jalan.

Ok..Ok..lanjut, dengan kondisi diatas, hal pertama yang kita configure adalah Active Directory (AD).

Instal AD on DC

Kita misalkan domain-nya sahbana.com, di komputer DC klik Start è Run, ketik dcpromo lalu tekan Enter. Klik next pada screen pertama. Lalu pilih default di screen berikutnya yang artinya kita pilih menjadi sebuah domain controller untuk domain baru lalu klik next.

Pilih default pada screen berikutnya yang artinya domain ini adalah new forest lalu klik next. Lalu ketikan SAHBANA.COM di kotak edit Full DNS name for new domain.

ad1

Pilih default NETBIOS name yaitu SAHBANA ( pastikan tidak pakai .COM ) lalu klik Next.

ad2.jpg

Pilih default untuk log files dan databases lalu klik next. Pilih default untuk share system volume lalu klik next. Jika muncul DNS Registration diagnostics failed, pilih pilihan kedua /radio button ke dua, lalu klik next.

ad3.jpg

Di screen berikutnya, pilih Permissions compatible only with Windows 2000 or Windows Server 2003 operating systems.

ad4.jpg

Masukan Restore Mode Password, lalu klik next. ( Bedakan password login dan password Restore Mode ya ).

ad5.jpg

Pastikan CD installernya di CDROM, Lalu setelah Summary screen muncul klik next. Sekarang proses install AD akan berjalan dan komputer ini akan menjadi domain controller.Ketika proses instal selesai akan muncul screen informasi.

Klik Finish lalu Restart komputer DC.

Join ke Domain sahbana.com

Sekarang kita punya domain controller, kita joinkan ISA server dan komputer client ke domain sahbana.com.

Klik Start è Control Panel è System. Lalu muncul screen system properties. Klik tab Computer Name.

ad6a.jpg

Klik tombol change, lalu ketikan sahbana.com di kotak edit Domain lalu klik OK.

 ad7.jpg

Maka system akan minta user dan password untuk join ke domain. Ketikan Administrator dan kosongkan password. ( karena saya pass instal ga saya kasih password, untuk real configurasi sebaiknya Anda kasih password ya… ). Klik OK.

Gambar

Maka akan muncul Welcoming screen. Klik OK lagi.

Gambar

Lalu pastikan komputer DC kita restart, supaya configurasi berjalan dengan baik.( Lakukan join domain pada computer clien juga ya… don’t forget ).

Setelah komputer clien dan ISA server reboot, pastikan anda login ke domain bukan ke local komputer...

to be continue…. 

Temen2 cape nih ngetik nya nanti lanjut ya, makan siang dulu ach trus beresin gambar2 nya n di upload deh gambarnya.

Wassalam,

Halik Sahbana

DSL : Digital Subcriber Line

November 23, 2007

Berbicara mengenai koneksi Internet saat ini yang sudah berkembang begitu jauh pasti sudah sering mendengar istilah broadband atau jalur lebar yang salah satunya adalah DSL. Memang DSL bukan satu-satunya teknologi di balik broadband namun teknologi ini yang paling banyak dan umum digunakan terutama di Amerika dan sudah banyak juga digunakan di wilayah Asia. Apa itu DSL, akan dibahas di artikel ini.Pada awal pengenalan Internet di Indonesia, kita hanya mengenal koneksi ke Internet dengan menggunakan modem atau istilahnya ‘dial-up’ untuk pelanggan personal atau individu. Sedangkan bagi kalangan perusahaan, ada yang menggunakan koneksi ‘dial-up’ namun di-‘share’ sekantor yang sudah tentu akan sangat lambat koneksinya. Dan ada juga yang menggunakan koneksi leased line atau link langsung ke Internet Service Provider yang rata-rata menggunakan bandwidth atau kapasitas 64 Kbps (Kilobit per detik). Namun saat ini, dengan semakin berkembangnya broadband atau teknologi jalur lebar seperti cable modem dan DSL, sebagian kalangan perusahaan mulai beralih menggunakan teknologi ini karena menawarkan koneksi yang lebih stabil dan bandwidth yang lebih besar.

Meskipun teknologi DSL sudah tersedia di Indonesia, namun masih tidak semua pelanggan personal maupun individu dapat menikmati dan mencoba teknologi ini, oleh karena faktor biaya dan daerah tinggal belum terjangkau oleh infrastruktur DSL. Sebenarnya apa DSL itu dan merupakan singkatan dari apa ? DSL atau kepanjangannya yaitu Digital Subsriber Line merupakan teknologi yang menyediakan kapasitas jalur atau bandwidth yang diperlukan bagi berbagai macam aplikasi termasuk akses ke Internet dan video conferencing. Dan uniknya adalah teknologi DSL ini menggunakan jalur telpon atau jalur dial-up yang ada dengan memanfaatkan kabel telpon yang ada. Untuk lebih jelasnya kita lihat di bagian berikut ini mengenai cara kerja DSL.Cara Kerja DSLSebagaimana sudah dijelaskan dia atas bahwa teknologi DSL menawarkan layanan koneksi Internet yang lebih cepat dibandingkan dengan koneksi dial-up biasa dan menggunakan kabel telpon 2-wire (perhatikan kabel telpon di rumah di dalamnya terdapat 2 kabel kecil lagi yang disebut 2 -wire). DSL menggunakan line telpon yang ada atau tersedia dan tidak perlu untuk menarik atau menambah jaringan / nomor telpon baru khusus untuk DSL. Namun memerlukan peralatan yang disebut DSL modem, di mana komputer atau PC kita terkoneksi ke modem DSL ini dan modem DSL ini dihubungkan ke line telpon yang ada seperti halnya kita menghubungkan modem dial-up kita ke line telpon. Namun yang membedakan dengan dial-up biasaselain kecepatan koneksi yaitu pada koneksi dial-up biasa, line telpon yang sedang digunakan untuk akses Internet tidak akan bisa digunakan untuk percakapan biasa ataupun digunakan untuk menelpon keluar. Namun, dengan menggunakan DSL, hal ini bisa dilakukan, artinya pada saat sedang browsing Internet kita juga dapat menggunakan line telpon yang ada untuk menelpon keluar dan melakukan percakapan seperti biasa.

Untuk lebih jelasnya mengenai koneksi DSL, dapat kita lihat di gambar berikut ini:

DSLDi bagian awal saya sebutkan bahwa tidak semua daerah bisa terjangkau oleh DSL ini. Di bagian ini akan saya jelaskan kenapa dan alasan dibalik itu. Untuk bisa menggunakan DSL ada 2 peralatan yang harus dipasang yaitu di sisi pelanggan atau pengguna dan juga di sisi ISP (Internet Service Provider), perusahaan telkom atau penyedia layanan DSL. Di sisi pelanggan terdapat modem DSL yang berfungsi sebagai transceiver dan pada sisi ISP, atau penyedia layanan DSL harus menyediakan DSL Access Multiplexer (DSLAM) untuk menerima signal koneksi dari sisi pelanggan. Karena masalah jarak antara penyedia DSL dengan calon pelanggan, maka tidak semua tempat bisa terjangkau oleh DSL yang mempunyai keterbatasan dalam hal jarak hubungan antara DSL modem dengan DSLAM ini. Yang kalau untuk ADSL adalah sejauh 3 – 4 kilometer. Keuntungan Penggunaan DSLSetelah mengetahui apa itu DSL dan cara kerjanya. Selanjutnya kita mungkin perlu tahu keuntungan apa saja yang bisa kita dapatkan jika kita menggunakan teknologi ini.– Pada saat bersamaan kita bisa terhubung ke Internet dan dapat menggunakan line telpon yang ada untuk melakukan percakapan – Kecepatan akses yang lebih tinggi dibandingkan dengan dial-up biasa (lihat tabel di bawah).- DSL dapat menggunakan line telpon yang ada tanpa perlu menambah line baru.– Layanan akses yang selalu ‘On’ sehingga bisa digunakan kapan saja.– Menggunakan sinyal digital sehingga tidak melewati jaringan analog telekomunikasi biasa yang dapat mempengaruhi kecepatan transfer rate. Sebagai bahan perbandingan koneksi DSL dengan koneksi lainnya seperti dial-up, bisa dilihat pada tabel berikut ini: tabel1Downstream merupakan data yang ditarik dari Internet ke komputer atau PC kita, sebaliknya upstream merupakan upload data atau data yang dikirim dari komputer kita menuju Internet.Tipe DSLAda banyak macam atau tipe DSL ini atau sering diistilahkan dengan xDSL. Namun penulis tidak akan membahas secara detil satu per satu hanya menjelaskan garis besar perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun tipe-tipe DSL antara lain adalah:– SDSL (Symmetric DSL), tipe DSL ini menyediakan bandwidth yang sama antara upstream dan downstream dan merupakan turunan dari HDSL. Umumnya beroperasi pada kecepatan data 784 Kbps atau setengahnya T1 (1.54 Mbps). – ADSL (Asymmetric DSL), untuk tipe DSL ini bandwidth downstream lebih besar dari upstream. ADSL ini banyak digunakan di rumahan atau perkantoran kecil (SOHO / small office home office). – RADSL (Rate Adaptive DSL), tipe DSL ini secara otomatis mengatur kecepatan akses disesuaikan dengan kondisi line yang digunakan.– HDSL (High-Data-Rate DSL), teknologi ini sama dengan SDSL yaitu simetrik dan umumnya digunakan dengan PBX. Dan HDSL ini juga digunakan sebagai alternatif dari penggunaan T1 (1.54 Mbps) yang beroperasi di wilayak Amerika atau E1 (2 Mbps) beroperasi di wilayah Eropa. – VDSL (Very-High-Rate DSL), teknologi dengan kecepatan tinggi namun dengan jangkauan atau jarak yang pendek. Table2Untuk di Indonesia saat ini sudah ada ISP (Internet Service Provider) yang menawarkan layanan ADSL dengan harga berkisar 350 ribu rupiah per bulan, dan sayangnya harga ini tidak untuk koneksi unlimited (tidak terbatas) artinya ada batasan dalam jumlah data yang didownload, dan apabila melebihi dari yang ditentukan dalam sebulan, maka harus membayar kelebihannya dalam hitungan per Megabyte. Ada satu hal yang penulis sangat tidak setuju dengan pernyataan ISP ini yang mengatakan bahwa keuntungan penggunaan DSL yaitu bahwa dari sisi security atau keamanan komputer bahwa keamanannya jauh lebih baik dibandingkan dengan koneksi dial-up di mana linenya di share dengan umum. Karena data yang pernah dibaca penulis berdasarkan riset yang dibuat oleh salah satu institusi seperti CSI di Amerika adalah bahwa dengan maraknya penggunaan DSL di ‘home user’ meningkatkan jumlah kasus dan menambah jumlah korban yang datanya berhasil dihack orang lain. Karena dengan koneksi DSL berarti hubungan komputer anda dengan Internet akan selalu ‘ON’ dalam 24 jam sehingga apabila kita meninggalkan komputer kita nyala tanpa digunakan dan ditinggalkan begitu saja, maka sama halnya dengan kita meninggalkan rumah kita dengan kondisi pintu rumah terbuka tanpa ada orang di dalamnya. Sangat mengundang, bukankah begitu ??

Storage : Disaster Recovery Pada Microsoft Exchange 2000

November 23, 2007

Pada suatu saat, mungkin di hari libur, sebagai sistem admin anda mendapat panggilan bahwa server di jaringan anda terkena virus yang berbahaya dan menyebabkan server anda ‘crash’ atau bisa jadi juga disebabkan oleh bencana alam seperti kebakaran, banjir maupun bencana lainnya. Lalu bagaimana mengembalikan Exchange Server 2000 anda kembali seperti ke posisi semula ? dengan hardware yang baru ? Tutorial ini ditujukan untuk level intermediate. Di artikel ini akan dibahas bagaimana dan apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan yang membuat sistem Exchange ini tidak bisa diakses lagi.– Apa yang dibutuhkan untuk oleh Exchange untuk dapat berfungsi seperti semula ?– Bagaimana plan kita untuk mengatasi hal ini jika di kemudian hari terjadi disaster atau server crash ?– Langkah apa saja yang perlu diambil untuk me-recover server Exchange kita ?– Apa yang bisa kita lakukan untuk memudahkan recovery ?  Kami mengasumsi bahwa anda sudah mengerti dan sudah tidak asing lagi dengan prosedur backup dan restore, tipe dan jenis backup, storage device, dan storage media.  Metodologi Data Storage Exchange 2000 Sebelum kita membahas mengenai rencana atau plan untuk disaster recovery pada exchange 2000 ini, sebelumnya kita perlu memahami dengan betul apa yang perlu kita backup dan jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung dari pengetahuan kita tentang bagaimana dan di mana Exchange 2000 Server menyimpan datanya dan konfigurasinya. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa dunia Exchange bukan merupakan dunia tersendiri lagi. Kenapa ? Karena pada saat Microsoft mengembangkan Exchange 2000 Server, mereka merancang untuk mengintegrasikan dengan ‘tight’ atau rapat dengan Windows 2000 Server. Tidak seperti halnya sewaktu di Exchange Server 5.5 di mana Exchange masih boleh dibilang berdiri sendiri dan “agak” terpisah dari sistem operasi. Strategi baru dari Microsoft ini membuat Exchange tidak me-maintain informasi direktorinya lagi.  Contohnya : tidak ada file .edb lagi, yang memang tidak diperlukan karena Exchange tidak mempunyai set account dari mail itu sendiri lagi. Dan sebagai gantinya, pada Exchange 2000, satu buah mailbox merupakan atribut dari user account di Windows 2000 Server. Dan semua informasi dari account akan disimpan di Active Directory, kita akan menemukan banyak informasi konfigurasi dari Exchange 2000 Server yang tidak disimpan oleh Exchange itu sendiri melainkan di Active Directory yang tersimpan di domain controller. Semua ini berarti bahwa strategi untuk backup dan restore dari Exchange 2000 Server kita ini hanya tergantung dari strategi backup dan restore yang diterapkan pada server Windows 2000 itu sendiri. Sehingga jika kita ingin melakukan restore Exchange 2000 Server, maka memerlukan server Windows 2000 yang beroperasi dengan baik sebagai domain controller yang dimana dapat mengakses ke Active Directory khususnya mailbox dari para pengguna / user. Selanjutnya kita lihat bagaimana Exchange 2000 Server menyimpan data stores, storage groups, transaction logs dan checkpoint files. Pada versi Exchange sebelumnya yaitu 5.5, kita dapat menemukan bahwa semua data tersimpan dalam 2 file yaitu private message store dan public message store (pub.edb dan priv.edb) ditambah dengan file direktori untuk exchange yaitu dir.edb. Kedua file priv.edb dan pub.edb ini akan terus bertambah ukurannya sehingga menambah kesulitan dalam backup dan restorenya. Dan hal ini dicoba untuk diatasi di Exchange 2000 dengan menggunakan storage groups. Setiap storage group dapat memiliki sampai 6 database file di dalamnya dan semua database ini menggunakan bersama-sama (share) saru transaction logs dan checkpoint file.  Transaction logs ini digunakan untuk mengulangi / “replay’ perubahan ke file database sejak backup terakhir dilakukan. Sedangkan file checkpoint memberitahukan Exchange di mana posisi transaction logs terakhir perulangan perubahan itu dilakukan. Semua database file itu sebenarnya disimpan dalam bentuk file .edb dan dalam bentuk format MAPI. Sedang file .stm (streaming) untuk menyimpan semua data yang diterima dalam bentuk format non-MAPI seperti contohnya data dari POP3 atau format mail eksternal lain. Tergantung dari perubahan data yang dilakukan client maupun Exchange Server itu sendiri, data yang tersimpan dalam file streaming tersebut dapat di konversikan menjadi format MAPI dan disimpan dalam file .edb. Terlepas dari bagaimana menangani format dari data yang diterima, dalam melakukan backup terhadap Exchange 2000 Server yang harus diperhatikan adalah, kita harus membackup file .edb dan .stm, juga file transaction logs dan checkpoint file.  Strategi Backup dan Restore Setelah kita memahami bagaimana Exchange menyimpan datanya, kita bisa melakukan planning untuk menentukan apa yang dibutuhkan dalam hal backup. Pilihannya sebenarnya tergantung dari kebijaksanaan dan prosedur yang ada dari sisi perusahaan yang bersangkutan itu sendiri, karena sebagaimana kita ketahui bahwa biasanya tiap perusahaan sudah mempunyai prosedur (SOP) sendiri, namun di sini, kami akan mencoba memberikan beberapa hal yang menjadi perhatian.  Kita mulai dengan yang paling dasar yaitu database dari Exchange. Ada 5 jenis backup yang disupport oleh Exchange yaitu normal, daily, copy , differential dan incremental. Kita dapat menerapkan strategi seperti normal atau full backup seminggu sekali dan sisanya menggunakan differential atau incremental backup sesuai yang kita mau. Namun perlu diketahui, incremental atau differential tidak bisa dicampur adukkan dengan kata lain, misalnya hari Senin saya lakukan full backup, kemudian hari Selasa dengan incremental, dan Rabu dengan differential. Yang bisa dilakukan adalah begitu hari Selasa menggunakan incremental backup maka hari seterusnya juga harus menggunakan incremental backup. Begitu pula dengan halnya differential. Begitu hari tertentu menggunakan differential maka hari seterusnya juga menggunakan differential. Untuk metode backup ini akan dibahas di lain kesempatan apa perbedaannya. Satu hal yang perlu diperhatikan yang membedakan antara Exchange 5.5 dan Exchange 2000 dalam hal backup adalah tipe backup baru yang digunakan yaitu system state backup. System state backup mengambil (capture) informasi berupa keadaan sistem pada saat itu dan menyimpan informasi tersebut yang dimana oleh file backup biasa tidak dapat dicapture karena informasi tersebut sebenarnya tersimpan dalam file yang terbuka yang digunakan oleh sistem operasi. System state mencakup: – Active Directory (pada domain controller)– System volume (pada domain controller)<>– Internet Information Services (IIS) metabase (Exchange 2000 menggunakan IIS untukmengirim pesan menggunakan SMTP protokol.– File – file boot– COM+ class registration database– Registry– Certificate Server (jika digunakan) Pada beberapa solusi backup dari vendor storage dapat melakukan backup open file, sehingga mereka sudah dapat melakukan backup dari file sistem. Kesimpulan dari pembahasan ini adalah dalam melakukan backup terhadap Exchange 2000 Server yang harus diperhatikan adalah backup pula Active Directory dan langkah pertama dalam melakukan recovery adalah menaikkan dulu Active Directory karena Active Directory ini yang menyimpan data konfigurasi dari si Exchange 2000 Server.  Dan cara untuk memberitahukan Exchange bahwa kita melakukan recovery adalah dengan menggunakan Exchange setup dengan switch /disasterrecovery yang memberitahukan Setup Exchange untuk mencari domain controller dan melakukan ekstrak informasi dari Active Directory semua parameter dari konfigurasi Exchange seperti path dari database yang digunakan. Jadi untuk recovery, kita perlu menyiapkan Windows 2000 Server dan Exchange 2000 Server installation disks, full drive backup, system state backup (Active directory backup), dan Exchange database backup. 

SAN Storage Area Network

November 23, 2007

Sebagaimana kita ketahui teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat terutama dengan adanya Internet. Dan seiring tersebut pula, teknologi di bidang storage atau media penyimpanan juga ikut berkembang pula. Salah satu teknologi terbaru dan ramai dibicarakan ini adalah SAN atau Storage Area Network. Berikut akan dibahas mengenai SAN ini.

Saya coba menulis dan membahas mengenai SAN ini. Namun sebelum saya mulai membahas, mungkin kita perlu melihat sedikit ke belakang. Pada waktu sebelum munculnya teknologi SAN ini, umumnya “external storage” ataupun tape drive untuk sistem backup itu dipasang atau diinstall langsung terhubung dengan salah satu server atau sering dikenal dengan istilah DAS – Direct Attached Storage.Seperti contoh pada gambar berikut ini di mana terlihat bahwa masing-masing external storage di server A dan tape drive di server B terhubung dengan server masing-masing melalui media / interface SCSI. Sehingga server lain yang ada dalam jaringan jika ingin dibackup ke tape drive yang terhubung di server B, maka jalur datanya akan melalui jaringan yang ada. Itulah sebabnya, orang selalu melakukan backup di malam hari dengan pertimbangan supaya pada saat melakukan proses backup tidak mengganggu jalur data di jaringan atau LAN yang ada. Hal lain yang memicu timbulnya teknologi SAN juga selain keterbatasan di atas ini yaitu “device sharing” atau penggunaan peralatan seperti “external storage” atau “tape library” yang bisa digunakan secara bersama oleh semua server yang lain. Dan tentunya pula, ada pertimbangan kecepatan yang didapatkan dengan mengaplikasikan SAN karena teknologi SAN memanfaatkan teknologi fibre yang kecepatan transmisinya bisa mencapai 4 Gbps. DAS

Berangkat dari kedua hal di atas meskipun masih ada pertimbangan benefit lainnya, kemudian berkembang yang namanya SAN atau Storage Area Network ini. Namun yang masih kendala sampai saat ini dalam mengaplikasikan SAN adalah di sisi harga dan standardisasi. Implementasi SAN masih memerlukan biaya yang tinggi dan juga antara vendor pembuat peralatan SAN yang satu dengan yang lainnya masih tidak ada standar, hal ini disebabkan karena organisasi yang mengatur mengenai storage ini masih belum menghasilkan satu standar mengenai SAN ini sendiri. Sehingga dalam mengaplikasikan SAN, banyak faktor yang harus diperhatikan yaitu antara semua peralatan keras (hardware) SAN dan software itu sendiri, apakah dari software bisa support hardwarenya maupun sebaliknya.
NAS

Pada gambar di atas terlihat perbedaan yang gambar sebelumnya yang masih menggunakan LAN. Pada SAN, terlihat bahwa ada “dedicated network” sendiri di luar LAN atau jaringan komputer yang ada sebelumnya. Interface yang digunakan oleh SAN sendiri menggunakan fibre channel atau teknologi fiber optic yang kecepatan transmisinya sudah mencapai 4 Gbps. Sehingga otomatis proses backup menjadi sangat cepat namun yang menjadi kendala di sisi tape drive yang di-“share” di lingkungan SAN karena umumnya medianya masih menggunakan media SCSI dan kecepatan tulis yang ada di tape drive yang masih tidak secepat fibre channel. Pada gambar di atas juga terlihat bahwa “external storage” yang ada bisa diakses oleh server-server lainnya. Media – media yang ada pada SAN adalah antara lain:
– HBA (HOst Bus Adapter) atau sering juga disebut dengan nama FC card / fibre channel card.
Di mana kartu ini seperti halnya kartu NIC, jadi terpasang di sisi server
– SAN switch, fungsinya seperti hub di LAN yang menghubungkan semua server yang
terkoneksi di SAN dengan device yang dishare di SAN.
– SAN router, fungsinya sebagai converter dari media SCSI ke fibre channel. Umumnya digunakan sebagai converter untuk tape library yang masih menggunakan interface SCSI.- SAN data mover, alat ini digunakan untuk “serverless backup” artinya backup yang dilakukan tanpa menggunakan resource yang ada pada sisi server. Alat ini biasanya dapat mengerti dan menjalankan “extended copy SCSI command”. Sehingga backup server dapat memerintahkan data mover ini untuk menarik data dari external storage yang ada langsung ke tape drive tanpa flow datanya harus melalui backup server.Jadi secara umum, media di SAN dapat dikelompokkan atas 3 bagian yaitu interconnecting devices, storage devices dan host. Interconnecting devices termasuk hub, switch, bridge dan router. Dan Storage devices mencakup semua external storage di SAN. Sedangkan host itu merupakan komputer atau server yang terhubungkan dengan SAN melalui interface HBA – host bus adapter, yang identik dengan NIC di jaringan komputer.