DSL : Digital Subcriber Line

Berbicara mengenai koneksi Internet saat ini yang sudah berkembang begitu jauh pasti sudah sering mendengar istilah broadband atau jalur lebar yang salah satunya adalah DSL. Memang DSL bukan satu-satunya teknologi di balik broadband namun teknologi ini yang paling banyak dan umum digunakan terutama di Amerika dan sudah banyak juga digunakan di wilayah Asia. Apa itu DSL, akan dibahas di artikel ini.Pada awal pengenalan Internet di Indonesia, kita hanya mengenal koneksi ke Internet dengan menggunakan modem atau istilahnya ‘dial-up’ untuk pelanggan personal atau individu. Sedangkan bagi kalangan perusahaan, ada yang menggunakan koneksi ‘dial-up’ namun di-‘share’ sekantor yang sudah tentu akan sangat lambat koneksinya. Dan ada juga yang menggunakan koneksi leased line atau link langsung ke Internet Service Provider yang rata-rata menggunakan bandwidth atau kapasitas 64 Kbps (Kilobit per detik). Namun saat ini, dengan semakin berkembangnya broadband atau teknologi jalur lebar seperti cable modem dan DSL, sebagian kalangan perusahaan mulai beralih menggunakan teknologi ini karena menawarkan koneksi yang lebih stabil dan bandwidth yang lebih besar.

Meskipun teknologi DSL sudah tersedia di Indonesia, namun masih tidak semua pelanggan personal maupun individu dapat menikmati dan mencoba teknologi ini, oleh karena faktor biaya dan daerah tinggal belum terjangkau oleh infrastruktur DSL. Sebenarnya apa DSL itu dan merupakan singkatan dari apa ? DSL atau kepanjangannya yaitu Digital Subsriber Line merupakan teknologi yang menyediakan kapasitas jalur atau bandwidth yang diperlukan bagi berbagai macam aplikasi termasuk akses ke Internet dan video conferencing. Dan uniknya adalah teknologi DSL ini menggunakan jalur telpon atau jalur dial-up yang ada dengan memanfaatkan kabel telpon yang ada. Untuk lebih jelasnya kita lihat di bagian berikut ini mengenai cara kerja DSL.Cara Kerja DSLSebagaimana sudah dijelaskan dia atas bahwa teknologi DSL menawarkan layanan koneksi Internet yang lebih cepat dibandingkan dengan koneksi dial-up biasa dan menggunakan kabel telpon 2-wire (perhatikan kabel telpon di rumah di dalamnya terdapat 2 kabel kecil lagi yang disebut 2 -wire). DSL menggunakan line telpon yang ada atau tersedia dan tidak perlu untuk menarik atau menambah jaringan / nomor telpon baru khusus untuk DSL. Namun memerlukan peralatan yang disebut DSL modem, di mana komputer atau PC kita terkoneksi ke modem DSL ini dan modem DSL ini dihubungkan ke line telpon yang ada seperti halnya kita menghubungkan modem dial-up kita ke line telpon. Namun yang membedakan dengan dial-up biasaselain kecepatan koneksi yaitu pada koneksi dial-up biasa, line telpon yang sedang digunakan untuk akses Internet tidak akan bisa digunakan untuk percakapan biasa ataupun digunakan untuk menelpon keluar. Namun, dengan menggunakan DSL, hal ini bisa dilakukan, artinya pada saat sedang browsing Internet kita juga dapat menggunakan line telpon yang ada untuk menelpon keluar dan melakukan percakapan seperti biasa.

Untuk lebih jelasnya mengenai koneksi DSL, dapat kita lihat di gambar berikut ini:

DSLDi bagian awal saya sebutkan bahwa tidak semua daerah bisa terjangkau oleh DSL ini. Di bagian ini akan saya jelaskan kenapa dan alasan dibalik itu. Untuk bisa menggunakan DSL ada 2 peralatan yang harus dipasang yaitu di sisi pelanggan atau pengguna dan juga di sisi ISP (Internet Service Provider), perusahaan telkom atau penyedia layanan DSL. Di sisi pelanggan terdapat modem DSL yang berfungsi sebagai transceiver dan pada sisi ISP, atau penyedia layanan DSL harus menyediakan DSL Access Multiplexer (DSLAM) untuk menerima signal koneksi dari sisi pelanggan. Karena masalah jarak antara penyedia DSL dengan calon pelanggan, maka tidak semua tempat bisa terjangkau oleh DSL yang mempunyai keterbatasan dalam hal jarak hubungan antara DSL modem dengan DSLAM ini. Yang kalau untuk ADSL adalah sejauh 3 – 4 kilometer. Keuntungan Penggunaan DSLSetelah mengetahui apa itu DSL dan cara kerjanya. Selanjutnya kita mungkin perlu tahu keuntungan apa saja yang bisa kita dapatkan jika kita menggunakan teknologi ini.– Pada saat bersamaan kita bisa terhubung ke Internet dan dapat menggunakan line telpon yang ada untuk melakukan percakapan – Kecepatan akses yang lebih tinggi dibandingkan dengan dial-up biasa (lihat tabel di bawah).- DSL dapat menggunakan line telpon yang ada tanpa perlu menambah line baru.– Layanan akses yang selalu ‘On’ sehingga bisa digunakan kapan saja.– Menggunakan sinyal digital sehingga tidak melewati jaringan analog telekomunikasi biasa yang dapat mempengaruhi kecepatan transfer rate. Sebagai bahan perbandingan koneksi DSL dengan koneksi lainnya seperti dial-up, bisa dilihat pada tabel berikut ini: tabel1Downstream merupakan data yang ditarik dari Internet ke komputer atau PC kita, sebaliknya upstream merupakan upload data atau data yang dikirim dari komputer kita menuju Internet.Tipe DSLAda banyak macam atau tipe DSL ini atau sering diistilahkan dengan xDSL. Namun penulis tidak akan membahas secara detil satu per satu hanya menjelaskan garis besar perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun tipe-tipe DSL antara lain adalah:– SDSL (Symmetric DSL), tipe DSL ini menyediakan bandwidth yang sama antara upstream dan downstream dan merupakan turunan dari HDSL. Umumnya beroperasi pada kecepatan data 784 Kbps atau setengahnya T1 (1.54 Mbps). – ADSL (Asymmetric DSL), untuk tipe DSL ini bandwidth downstream lebih besar dari upstream. ADSL ini banyak digunakan di rumahan atau perkantoran kecil (SOHO / small office home office). – RADSL (Rate Adaptive DSL), tipe DSL ini secara otomatis mengatur kecepatan akses disesuaikan dengan kondisi line yang digunakan.– HDSL (High-Data-Rate DSL), teknologi ini sama dengan SDSL yaitu simetrik dan umumnya digunakan dengan PBX. Dan HDSL ini juga digunakan sebagai alternatif dari penggunaan T1 (1.54 Mbps) yang beroperasi di wilayak Amerika atau E1 (2 Mbps) beroperasi di wilayah Eropa. – VDSL (Very-High-Rate DSL), teknologi dengan kecepatan tinggi namun dengan jangkauan atau jarak yang pendek. Table2Untuk di Indonesia saat ini sudah ada ISP (Internet Service Provider) yang menawarkan layanan ADSL dengan harga berkisar 350 ribu rupiah per bulan, dan sayangnya harga ini tidak untuk koneksi unlimited (tidak terbatas) artinya ada batasan dalam jumlah data yang didownload, dan apabila melebihi dari yang ditentukan dalam sebulan, maka harus membayar kelebihannya dalam hitungan per Megabyte. Ada satu hal yang penulis sangat tidak setuju dengan pernyataan ISP ini yang mengatakan bahwa keuntungan penggunaan DSL yaitu bahwa dari sisi security atau keamanan komputer bahwa keamanannya jauh lebih baik dibandingkan dengan koneksi dial-up di mana linenya di share dengan umum. Karena data yang pernah dibaca penulis berdasarkan riset yang dibuat oleh salah satu institusi seperti CSI di Amerika adalah bahwa dengan maraknya penggunaan DSL di ‘home user’ meningkatkan jumlah kasus dan menambah jumlah korban yang datanya berhasil dihack orang lain. Karena dengan koneksi DSL berarti hubungan komputer anda dengan Internet akan selalu ‘ON’ dalam 24 jam sehingga apabila kita meninggalkan komputer kita nyala tanpa digunakan dan ditinggalkan begitu saja, maka sama halnya dengan kita meninggalkan rumah kita dengan kondisi pintu rumah terbuka tanpa ada orang di dalamnya. Sangat mengundang, bukankah begitu ??

Leave a comment